Pages

Friday, December 29, 2017

makna dari senja oleh pena



Harus kah senja menjadi pemisah di antara kita

Mungkin semua orang sangat suka waktu senja. Waktu penanda dimana akan menjadikan siang sebagai malam, sebagai pemisah anatara siang dan malam,  senja begitu indah melukiskan rona warna jingga pada alam sebuah kreasi terhebat dari Tuhan sebagai pemilik segala alam beserta isi, dialah yang menyusun senja sedemikian rupa hingga memancarkan cahaya indah sebelum menenggalamkannya, agar orang orang pandai bersyukur atas ciptaannya.

Banyak hal yang ku dapat dari indahnya cahaya senja pada petang saat malam mulai menyambut, senja yang menyuguhkan nuansa yang sangat indah kala akan tenggelam menyisakan sebuah cerita tentang kenangan  dan kisah yang tak seindah senja.


1.      Senja mengajarkan  arti sebuah keikhlasan
Mentari yang selalu setia bersinar meski kabut awan kadang menyelimuti langit, bahkan saat hujan turun mentari pun berusaha terus bersinar untuk menerangi bumi, itulah kesetiaan sang mentari untuk bumi, namun saat senja telah tiba itupun pertanda sang mentari akan pamit. Entah!!! Apakah mentari yang yang meninggalkan bumi ataukah justru bumi yang meninggalkan  mentari demi sang rembulan yang menunggu di kala malam mulai menyapa.
Di penhujung senja bahkan sang mentari berusaha memancarkan sinar terbaiknya agar menjadi kenangan manis dipertengahan malam.

Senja mengajariku tentang pisah sebagaimana ia memisahkan siang dan malam,  haruslah tertanam sebuah ikhlas dalam benak hati bila pada saatnya pisah itu tiba pada masanya, kita pun tak bisa menawar karena itu sudah menjadi ketentuan bahwa ada pertemuan ada perpisahan. Sesuatu yang kita genggam erat bila sudah masanya dia akan terlepas jua, walaupun berat rasanya untuk membuka genggaman yang sudah lama kita kepal. Kita pun harus belajar ikhlas untuk melepas segala sesuatu  yang sedari dulu kita cintai, yang sejak lama kita jaga namun akhirnya terlepas.

Sahabat,, tak tau bertemu awalnya darimana kita rangkul dalam ikatan yang erat, merangkulnya agar kita tetap sama, tak pernah tergelitik dalam benak tentang perpisahan karena perpisahan adfalahujung dari sebuah pertemuan yang mungkin kebanyakan orang tak pernah mendambakannya. Perpisahan adalah akhir dari sebuah cerita yang pernah terjalin yang begitu indah memancarkan cinta dan kasih pada akhirnya akan menyisakan sayatan hati yang perih.

Pada senja aku belajar tentang semuanya, mentari yang tenggelam petang ini masih akan masih akan menyinari bumi pada esok hari dengan suasana yang baru, meski seribu luka masih membekas. Senja jua mengajariku tentang keikhlasan bahwa apa yang kita miliki saat ini tak selamanya akan menjadi milik kita bisa saja esok atau lusa dia akan pergi seperti senja yang sehari penuh memancarkan sinar matahari namun tak selamanya ia akan bersinar karena ada rembulan yang akanmenggantikannya di malam hari. Lepaskan dengan ikhlas biarkan ia berjalan sesuai porosnya. Kelak dia akan datang lagi hati ini dengan lapang akan menyambut.

2.      Senja mengajarkanku arti sebuah rindu
Kala senja, piringan mentari telah tenggelam di ufuk barat, hanya terlihat  cahaya jingga yang masih terpancar  membias alam,  meninggalkan seribu kisah.
Pamitnya mentari di kala senja akan meninggalkan kesunyian yang mendalam pada kehidupan malam. Hanya ada bintang dan rembulan sebagai penerang yang terkadang tak terlihat kala langit diselimuti awan pekat. Terlebih dengan rasa rindu,, seakan datang merasuk jiwa membisik dalam kesunyian seperdua malam saat semua mahluk terlelap.

Terbayang wajah anggunmu pada senyuman mentari di saat senja perlahan namun pasti meninggalkanku bersama kesendirian, ku ingin sekali meraihmu namun langkahku sontak terhenti, tersadar aku telah di tepi jurang. Aku tak punya sayap untuk terbang bersamamu, aku hanya menyaksikanmu dari jauh pergi bersama sang mentari. Ku ingin melambaikan tangan namun tak sanggup ku ayunkan. Kini pilu menyayat hati suatu kedamaian yang didamba harus pergi bersama mentari dipenghujung senja, namun Kau meninggalkan seribu kisah tentang sebuah perjalanan hidup.

Pada senja aku tahu arti sebuah rindu, saat mentari sudah tak terlihat  burung burung berkicau sibuk mencari tempat tidur  orang orang berlalu lalang mempercepat langkah pulang ke rumah mereka. Kini malam mulai terlukis pandangan kian gelap, sunyi mulai menyusup dalam kesendirianku menyusuri ruang hati. Kembali mengingat wajahmu yang terlukis pada sinar mentari. Oh betapa kesendirian membuatku rapuh tak bisa berdaya. Ku coba mengurai rindu bersama senyummu yang masih membekas dalam diri ini, namun itu tak cukup untuk menghapus sebuah rindu. Aku hanya berharap kau akan terbit esok bersama mentari dikala fajar.

No comments:

Post a Comment