![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2iKW2dxKMjq4Di1jQwySAdaVV8LfQCizx793q0Ik6n8ZU3CDdjiBBfAknHDxDniTFOS9KnxBhXY7iMVg_vO7OXijUff6gt8PZVen0CV_rVG5E0NKBJzSCAVSVHkHRuv20O7vYinnZOwWg/s320/IMG_20190528_165630.jpg)
Kedatangan
senja indah berkilau di tepi barat. Hadirnya dinantikan oleh para hati yang
sedang bersedih, mungkin senja adalah tempat curahan yang paling tepat,, ah
senja nan indah akan selalu hadir untuk sekedar mendengarkan keluhan penggemarnya.
Kesetiaan senja tak pernah pudar, meski hujan kadang mengguyur bumi namun ia
akan tetap berusaha sunggingkan senyum manisnya untuk menyapa jiwa yang sedang
diguyur kepedihan. Aku kagum pada senja, yang selalu hadirkan damai. Sore
sugughkan angin sepoi melambai tiupkan ketenangan. Sore adalah nikmat yang
tiada habis, bnetangan pohon nan menjulang ke angkasa tak lupa hadirkan
kesejukan, rumput nan hijau pelengkap keindahan meski sedang gersang ia tetap
hadirkan keindahannya meskipun ia harus berubah jadi kecoklatan, tak ada alasan
untuk tidak memberikan kedamaian pada pemilik hati yang sedang luka. Sore,
senja, angina sepoi, rindangnya pohon dan mekarnya rerumputan adalah mereka
yang senantiasa setia menjadi obat bagi hati yang sedang terluka. Aku bersyukur
pada setiap hembusan nafas atas beribu nikmat yang Tuhan titipkan lewat waktu
sore.
Tak ada dusta pada setiap menu senja
yang tersaji. Hamparan jingga tunaikan jujur, damai tak ada curiga padanya,
kita belajar arti sebuah damai, kedamaian yang tersaji dipenhghujung sore
tatkala senja menghapus luka, menyapu duka serta gundah. Yah sore yang selalu
menyajikan kedamaian.
Tak ada lagi nama yang terlukis,
raut wajahmu yang kadang masih terbayang dalam angan kini telah bersih disapu
angina sore nan sejuk ini, mungkin nama dan wajah itu tak langsung hilang dalam
sekali kucek namun akan bersih dalam limakali bilas. Tenanglah karena ragaku
tak lagi merengek-rengekkan hadirmu.. bersama senja, aku pergi. Senja membawaku
kealam lain menemui dunia baruku. Bintang bintang sinari gelapku dan bulan
sabit mengajariku untuk menerangkan hati walau ia sedang berkabut air mata. Aku
telah berada pada titik ikhlas dimana diriku telah merelakan segala liku liku
perjalananku bersamamu. Aku tak akan kembali meski suatu saat tanganmu ingin
meraih punggungku.
Menikmati
angin sore seperti menikmati separuh isi alam ini, padanya aku belajar
bersyukur bahwa setelah perjalanan yang sungguh melelahkan sandaran paling
istimewa untuk merebahkan tubuh adalah pada rumput yang selalu setia menjadi
tempat rebahan. Tak ada yang lebih indah dari angin sore tatkala ia kibaskan sayap sendunya menyambar wajah kusam penuh
lara. Sekarang aku mengerti mengapa pelangi menyibakkan warna warninya setelah
mentari diguyur hujan, karena bahagia itu akan terasa nikmat setelah lelah
berhasil memenangi pertarungan.
Tak
ada perjalanan tanpa ujian, setiap hentakan langkah akan menapaki ujian. Namun
percayalah bahwa akan datang pelangi merubah segalanya jadi indah, jangan ragu
dalam perjalanan kisah demi kisah yang dilalui, selain melukis kenangan juga
memberikan pelajaran berharga. Karena setelah air mata lelah berderai, sore dan
anginnya akan membasuhnya, senja dan dan senyumnya akan membakar semangat untuk
bangkit dan berjalan lagi melupakan masa lalu yang kelam,memulai langkah baru
dengan kertas baru. karena setelah awan berlalu langit kembali jadi biru.
Percayalah akan datang bahagia dan kepedihan akan berlalu.