Terbesit
rindu diantara sejuknya angin malam dan
terangnya cahaya bintang, hanya mampu terurai di sandaran tembok orange di
sudut teras.
1.
Mentari
dan pagi
Pagi,,
selalu setia bergandengan dengan mentari. Dikala mentari sudah terbit di ufuk
timur sebgai pertanda waktu pagi telah tiba. Mentari tak selamanya bergandeng
dengan pagi, mentari hanya punya sedikit waktu untuk menemani pagi. Karena
mentari harus melangkah demi tugas yang ia emban dari sang Tuhan. Ia memang
punya tugas untuk menyinari bumi sepanjang hari. Namun terkadang banyak
hambatan ia harus temui. Di kala awan putih kehitaman menjalar menutupi langit
biru sebagai pertanda akan datangnya hujan, tapi sang mentari tak pernah enggan
menutup sinarnya, ia senantiasa bersinar walau hujan harus menghalangi
sinarnya. Saat hujan turun ia pun justru tersenyum melihat warna warni pelangi
yang terpancar indah di bawah bumi.
Saat tugas sang mentari telah usai
ia tak pernah lupa akan pagi yang menunggunya dari kemarin. Di balik tugas yang
ia emban ia tak pernah lupa dengan pagi. Kini waktunya sang mentari memeluk
pagi mengurai rindu yang ia pendam dari kemarin......
2.
Angin
malam
Dinginnya menusuk hingga ke dalam
tulang,,, mengalirkan rindu yang semakin mendahaga. Hanya bisa merenung di
antara hamparan hiasan lampu kendaraan yang lalu lalang, sepi berteman alunan
suara kendaraan yang tak beraturan liriknya,,
Kepada
angin malam sang pembawa pesan kerinduan kedalam hati yang sudah tak berdaya,
sepi merasuk merenung tentang khilaf yang sering ku ulang sehingga terkadang
melahirkan kecewa yang membuat luka pada dia,, walau sering ku coba memperbaiki
namun tetap saja hanya kecewa yang ia dapati,, pada malam di saat brising
kendaraan mulai redam di tembok sederhana
bersandar menengadah ke awan biru penuh bintang aku merenung tentang setiap kegagalan yang
tak kunjung bisa ku urai... aku sangat mencintainya namun aku tak mampu
membuatnya merasakan surga cinta di atas perbedaan kami.
Di kala malam, angin berhembus begitu
tenangnya namun tetap mengayunkan dedaunan,, aku sering meratap dan bertanya
apa yang terjadi dalam diriku Tuhan?? Di saat ada seorang insan yang mampu
menumbuhkan cinta dalam hidupku tapi aku tak bisa memberinya pelangi,,,
Di kala malam aku merenung tentang
segala dosa dan salah sehingga aku tak mampu memberi bahagia pada orang yang
amat aku cinta.....
3.
Jarak
dan rindu
Jauh dan rindu adalah hal yang tak bisa
terpisahkan dan saling bergenggaman,, jauh yang melahirkan rindu. Bila
seandainya tak ada jarak yang memisahkan mungkin saja rindu tak pernah terbesit
alam hati,,, rindu itu sangat nikmat
juga sangat menyiksa,, akan sangat nikmat bila selalu ada kabar mengobati rasa
namun akan sangat menyiksa jika kabar tak kunjung tiba,, hati yang rindu akan
selalu mencari kabar yang belum juga tiba.
dahaga bahagia serasa langsung terobati jika perpisahan yang terlalu
lama akan bergenggam dengan pertemuan, senikmat meneguk segelas air putih saat
buka puasa setelah seharian menahan dahaga, seperti pagi dan mentari yang pada
akhirnya bertemu juga setelah kemarin berpisah,, betapa nikmat sebuah pertemuan
setelah jarak yang memisahkan di hari kemarin.....
4.
Ku
urai rindu di sudut teras
Rindu adalah hal yang
lumrah bagi setiap insan yang memiliki cinta yang kuat, karena orang yang
mencintai akan selalu membias rindu.
Berbagai rintang berlalu lalang berbagai
masalah datang tiada henti, mungkin inilah konsekuensi dari sebuah hubungan
dengan jarak terpisah. Malam malam di lewati bersama hanya memunculkan masalah namun itu
tiada menyurutkan rindu, tak sedikitpun rindu ini padam.
Aku
memang banyak salah, aku memang belum bisa menuruti segalanya, aku sadar seribu
kekuranganku menyertai rasa cinta kepadamu,,, cinta ku persembahkan hanya
bermodal tulus yang ternyata tak ada arti tanpa bukti yang nampak, karena
katanya isi hati tak pernah ada yang tahu.
Waktu
terus berjalan ku lewati tanpa pamrih,, malam malam ku menyudut memandang
diriku yang tak pernah bisa memberi makna terindah pada dikau yang terpatri,,
di sudut teras ku mengurai rindu yang perih bersama bintang bintang yang
terpancar seakan mewakili dirimu yang ku pandang mengobati rindu yang
menjulang.
Teruntuk dirimu selain ku persembahkan cinta
yang tak terlihat nyata, juga ku persembahkan
segenggam ucapan “maaf” atas kegagalanku mencintaimu dengan utuh hingga
menggoreskan luka dan kecewa pada hatimu bersih... dengan penuh rendah diri
pada diri yang tak tahu diri aku meminta maaf atas luka yang kau dapati di
antara ketulusan cinta yang coba ku beri,,,,,,
Ku menunduk di sudut teras ku coba
mengurai rindu dengan air mata cinta,,,,,....
F
Keren
ReplyDeleteHehe bru bljar kak
ReplyDelete