Pages

Sunday, May 31, 2020

Perihal Awan Menyambut Pagi



            Perihal awan yang menyambut pagi, bentangkan sayap panjangnya hingga menutup hijaunya pepohonan, sejuknya dedaun. Aku terpukau atas keindahan semesta ciptaan sang maha kuasa pemilik alam ini.berapa pasang mata menyaksikan suguhan menakjubkan ini akan lebih nikmat dengan seruputan kopi hangat menyambar mulut keruh yang kedinginan dari semalam. Ah terbayang di benak seberapa besar nikmat yang Tuhan berikan diwaktu pagi ini.
Deretan kabut pagi menyibak, sekedar mengintip kabar alam ia tak pernah lelah datang melihat keadaan alam. Mungkin ia sedih menyaksikan pohon pohon yang mulai ditumbangkan, gunung gunung yang mulai tak hijau hingga ia berkata lembut dalam hatinya “kemana lagi aku menimba air jika pohon pohon ditebang”. Aku percaya bahwa disetiap tetesan air hujan yang turun adalah hasil dari jerih payah awan yang mengangkut air air keatas sana.
Awan pagi sejukkan hati, saat ia tersibak dipelataran kaki gunung mendarat didedaun tak ada hati yang tak damai saat kehadirannya menyambutmu, cuitan burung bersahutan pengiring musik pagi. Oh,,, betapa damai mekar merekah
Awan terbentang pagi ini meghadirkan kedamaian dalam lubuk hati, mengajarkanku arti ikhlas pada masa lalu yang telah ku lewati. Ia datang suguhkan ketenangan padamkan bara yang pernah berkobar dalam dada. Yang tak bisa digenggam namun uapnya jernihkan suasana, mendinginkan air hangat yang berderai dari pelupuk. Bentangan awan pagi ini membawaku pada ruang senyuman membawaku pada jalan harapan. Ku buka lembar baru seperti awan pagi yang terbentang pagi ini bersih tanpa ada luka yang menggores.
Gsg, 31.05.2020



No comments:

Post a Comment