Hari
itu tepat pada hari rabu, adalah hari
yang sangat membahagiakan buat salah satu teman kami yang melangsungkan
pernikahan nya…. Pagi itu baru pukul 07.15, saya masih sangat malas bangun
karena jadwal ujian akhir semesterku pukul 10 siang,,,, tiba tiba HPsaya
bergetar trrrrrr,,,,,,,,trrrrrrrrrr
”halo siapa ya” kataku saya memang sontak bertanya karena setelah saya
memandang layar handphone ku nomor baru yang sedang menelponku. “saya nur kamu
pergi tidak ke acara pengantinnya lia”
jawab nur. Lia adalah salah satu teman kelas kami di SMA dulu yang pada
hari ini melangsungkan pernikahannya, mempelai laki lakinya pun bukan orang
lain dia juga adalah teman kelas kami
semenjak kenaikan kelas ke XI tepatnya di XI IPS 1. Dua tahun setelah resmi
melepaskan pakaian putih abu abu, saya baru mendengar mereka berdua dirajut
asmara dan menjalin hubungan sampai akhirnya resmi menikah, rasanya sangat
bahagia satu persatu teman kelas kami dipertemukan jodohnya. Setelah menikmati
hidangan pesta pernikahan dan ngobrol ngobrol dengan mempelai laki laki, saya
pun pamit. “gerimis nih gak tunggu reda dulu hujannya” ucapnya khawatir. “gak
apa apa lagian Cuma gerimis” responku meyakinkan. setelah memastikan bahwa
tidak akan hujan deras dan sekilas melirik layar handphone ku, jam menunjukkan
pukul 17.20 menit. “Kemalaman dijalan nih” bisikku dalam hati, saya putuskan
untuk melanjutkan perjalanan kembali ke kos saya di enrekang kota. Diluar
perkiraan setelah sinar mentari mulai menutup sinarnya, dan di sambut malam
hujanpun myulai deras tangan mulai terasa kram menggenggam stir motor. Jalan
yang agak sunyi mulai mengantarku pada pada lorong masa laluku, ditengah
dinginnya cuaca malam plus hujan badanku justru merasa panas dan hatiku seakan
remuk. Teringat kembali tentang masa silam masa masa yang penuh luka kala itu
tak bisa ku perkirakan kenapa hal itu hinggap pada diriku. Kisah asmara yang
sangat menyayat. Pada hakikatnya kita tak bisa menenbak rahasia sebuah cinta,
kita hanya mengikuti perasaan pada hati siapa ia akan berlabuh dan sampai kapan
ia akan betah sebelum akhirnya harus berakhir pada kenyataan yak tak di
inginkan yaitu jebolnya kelopak mata yang tak sanggup menahan mutiara hangat
akibat sayatan luka pada hati yang semestinya berharap bahagia, apaalah daya
cinta itu seperti air mengalir kita hanya menurut sampai akhirnya menghinggapi
hati yang benar benar memiliki ketulusan yang sama. Tak terasa perjalanan
kurang lebih satu jam sambil menikmati kenangan pahit, dinginnya malam dan butiran
air hujan, sesampainya dienrekang saya langsung menuju kos teman tempat untuk
mengembalikan sepatu yang tadinya saya pinjam keacara pengantin. “Assalamu alaikum Enra wooeeee bangun sudah
pagi” ucapku bercanda sambil mengetuk pintu, saya memang selalu mencandainya
kalau saya kekosnya karena kadang dia tidur pas saya datang. “Nih sepatumu”
kataku lagi. “eh kamu dah pulang!! taruh
aja ditempatnya” jawabnya kemudian saya menaruh sepatunya dirak sepatu. “masuk dulu ntar kubuatkan kopi” sambungnya
sambil ketawa, dia memang teman kelas saya yang paling dekat dengan saya,
hampir setiap malam kami bergantian saling mengunjungi, “saya langsung pulang aja udah basah udah dingin juga” balasku
langsung pulang. Setelah sampai di kos, saya langsung mengganti pakaian saya
dan entah kenapa dipikiranku tiba tiba ingin menulis diari sebagai obat
kesedihanku
Aku tak tahu kenapa aku harus
tertimpa rasa sakit sepert ini kala aku mencintainya namun berbagai sandiwara
harus terjadi dalam hubungan, kisah cintaku ini memang memeberikan luka yang
sangat perih, kenapa tidak? Oramg yang begitu amat disayangi, kita harus
berpisah. Mungkin ini adalah jawaban bahwa hubungan ni tak seharusnya
dilanjutkan karena dalam setiap perjalanan akanselalau ada petunjuk, namun
perpisahan adalah sebuah hal yang sangat identik dengan kesedihan, sakit hati,
dan bahkan air mata, bukankah begitu?? walau wajahmu masih sering terbayang dan
pada setiap mengingatmu setiap itu pula air mata akan tumpah dari kelopak tapi
bukan berarti aku akan erus berada dalam kebodohan ini, aku harus bangkit. Dan
ehilanganmu adalah sebuah fase awal untuk memperbaiki diri. Dan kau temukanlah
orang yang kamu masih cinta dan kita tak pernah saling kenal lagi.
Berbahagialah bersamanya.
No comments:
Post a Comment