Pages

Wednesday, June 3, 2020

Permata yang Hilang


Hilangnya Permata

Sepucuk angan pernah terpatri

Mengangkasa bebas ke udara

Tak ada derai yang ada hanya hati mekar merona

Sepenggal kasih kusuguhkan dengan lapang tanpa keraguan

Melukis kisah tak bertitik di lentera cinta

Tapi sayang,, semua sirna disapu gelombag

Harapan hanyut bersama kepingan luka

Derasnya air dari lembah kelopak  mata

Permataku hilang,, gelap langkahku ke ujung sana

Taman bunga seketika layu,

Ku lambaikan tangan yang begitu sayu


            Sebuah harap pernah ku sisip di sudut hati, kelak ku genggam erat jari manisnya. Mencoba dewasakan nalar dalam hubungan itu hingga ujian demi ujian silih datang bekicau, satu demi satu ku redam walau air mata ku pendam. Kata kata yang datang kadang menusuk namun coba lerai dengan tenang perdebatan bukanlah pintu keluar. Angin bernyiur sering padamkan bara, pada akhirnya taka da kekuatan untuk bertahan. Tak selamanya cinta mengajarkan kita untuk bertahan karena pada bibit ego tak akan menumbuhkan pondasi pengertian pada pada perbedaan, semua orang memliki sikap ang berbeda hingga saling pengertian dibutuhkan dalam sebuah ikatan. Pada diriku tak ada kesempurnaan maka kupersilahkan dirimu pergi. Jika pada diriku tak kau temukan harapan beranjaklah namun jangan menyakiti. Aku mencoba berdamai, berdamai dengan diriku sendiri pada luka yang pernah tertoreh karena berdamai dengan diri sendiri adalah obat yang akan menenangkan jiwa setidaknya obat agar penyesalan  berhenti berjalan diruang imajinasi.
Aku bersyukur pada perjalanan yang mengajarkanku banyak hal tentang cinta, memberiku pengalaman yang penuh arti. Kisah yang rumit membuatku semakin tahu tentang apa yang tidak kuketahui sebelumya. Maka ku biarkan permataku pergi jauh sampai ia hilang dipelupuk mataku. Temukan bahagiamu disetiap jejak jejak langkahmu..

Gsg, 03.06.2020

No comments:

Post a Comment