Hilangnya Permata
Sepucuk angan pernah terpatri
Mengangkasa bebas ke udara
Tak ada derai yang ada hanya hati mekar merona
Sepenggal kasih kusuguhkan dengan lapang tanpa
keraguan
Melukis kisah tak bertitik di lentera cinta
Tapi sayang,, semua sirna disapu gelombag
Harapan hanyut bersama kepingan luka
Derasnya air dari lembah kelopak mata
Permataku hilang,, gelap langkahku ke ujung sana
Taman bunga seketika layu,
Ku lambaikan tangan yang begitu sayu
Sebuah harap pernah ku sisip di
sudut hati, kelak ku genggam erat jari manisnya. Mencoba dewasakan nalar dalam
hubungan itu hingga ujian demi ujian silih datang bekicau, satu demi satu ku
redam walau air mata ku pendam. Kata kata yang datang kadang menusuk namun coba
lerai dengan tenang perdebatan bukanlah pintu keluar. Angin bernyiur sering
padamkan bara, pada akhirnya taka da kekuatan untuk bertahan. Tak selamanya
cinta mengajarkan kita untuk bertahan karena pada bibit ego tak akan
menumbuhkan pondasi pengertian pada pada perbedaan, semua orang memliki sikap
ang berbeda hingga saling pengertian dibutuhkan dalam sebuah ikatan. Pada
diriku tak ada kesempurnaan maka kupersilahkan dirimu pergi. Jika pada diriku
tak kau temukan harapan beranjaklah namun jangan menyakiti. Aku mencoba
berdamai, berdamai dengan diriku sendiri pada luka yang pernah tertoreh karena
berdamai dengan diri sendiri adalah obat yang akan menenangkan jiwa setidaknya
obat agar penyesalan berhenti berjalan
diruang imajinasi.
Aku
bersyukur pada perjalanan yang mengajarkanku banyak hal tentang cinta,
memberiku pengalaman yang penuh arti. Kisah yang rumit membuatku semakin tahu
tentang apa yang tidak kuketahui sebelumya. Maka ku biarkan permataku pergi
jauh sampai ia hilang dipelupuk mataku. Temukan bahagiamu disetiap jejak jejak
langkahmu..
Gsg,
03.06.2020
No comments:
Post a Comment